Minggu, 06 Maret 2016

"Sebelum Pintu Masjid Nabawi Dibuka"

DARI Tanah Air, kami sudah mendapat titipan pesan untuk dilakukan di Tanah Suci. Sebagian besar titipan doa: doa pendek, doa khusus, juga: doa khusus yang panjang tertulis di selembar kertas terketik rapi. Ada satu titipan yang memotivasi saya,"Sampaikan salam saya kepada Rasulullah, ya. Di Raudhah."

Karena pesan itu, tekad mencapai Raudah, area awal mula masjid Nabawi, antara mimbar dan rumah Rasulullah, yang ditandai saat ini dengan karpet hijau, menjadi titik paling favorit memanjatkan segala doa. Dan mencapainya, perjuangan yang tak mudah. Berbekal "doa-doa pesanan" sahabat dan handai taulan di Tanah Air, ‎pukul dua dini hari kami dan kawan sekamar sudah tiba di Masjid Nabawi, dalam dekapan suhu 15 derajad Celcius. Tapi pintu masjid belum dibuka. Ah, kami menanti dalam dingin, sekira setengah jam.


http://act.id/id/whats-happening/view/2552/sebelum-pintu-masjid-nabawi-dibuka

Semua Berkurban, Semua Memberdayakan, Bahagia Semesta

800 juta manusia di dunia kelaparan
Fakir miskin, pengungsi, korban bencana dan konflik kemanusiaan
Tidakkah kita ingin bahagiakan mereka?
Global Qurban siap mengantar kurban Anda, bahagiakan saudara yang serba kekurangan di Indonesia, serta yang kelaparan dan teraniaya di penjuru dunia.
Qurban kita bahagiakan dunia.


Global Qurban menjadi ikon kepedulian muslim kepada dunia melalui instrumen ibadah kurban. Sebagai ibadah kurban yang memiliki dimensi ekonomi, memberi peluang lembaga ini melakukan strategi berkurban yang tak hanya karitatif tetapi juga ekonomi produktif. Inilah yang kemudian mendorong munculnya  program Global Qurban yang menggarap aktivitas berkurban dari hulu sampai hilir.

Saat ini di sektor hulu memunculkan program Lumbung Ternak Masyarakat (LTM), sementara sektor hilir Global Qurban mendistribusikan daging kurban ke 17 negara di tahun 2013. Global Qurban telah mengantar amanah kurban ke lokasi-lokasi bencana, wilayah miskin serta rawan pangan di pelosok nusantara hingga masyarakat yang terancam kelaparan dan korban konflik kemanusiaan di mancanegara (Palestina, Suriah, Somalia, Afrika Tengah, Yordania, Afrika Tengah, Myanmar, Filipina, Laos, Vietnam, Bangladesh, Kamerun, Srilanka, Thailand, Kamboja, Timor Leste, Tiongkok, dll). 

http://www.globalqurban.com/id/news/article/index/5/semua-berkurban-semua-memberdayakan-bahagia-semesta

Ayam Panggang Paling Nikmat

Ayam Panggang Paling Nikmat

“Ayah, aku mau makan ayam panggang…” pekik putri Ahmad yang berusia 8 tahun.

“Ya nak, in sya Allah kita akan makan ayam panggang” Ahmad membalas dengan senyum.

Sang putri pun lari kegirangan berhambur ke arah bundanya… “Asyik, kita makan ayam panggang!” serunya.

Sang bunda menampakkan wajah kecut. Sambil ngedumel ia berkata nyinyir kepada Ahmad, “Udah tau gak punya duit jangan suka janji macem-macem ama anak… situ bisanya janji doang, entar kalo ayam panggang gak ada, nih anak merengek mulu ke saya!”

Duggg…. Ahmad kaget mendengar ujar istrinya. Ia tak mampu membantah. Memang sudah beberapa hari ia tidak bisa memberi nafkah kepada keluarga.

Lanjutannya di sini:
http://www.kauny.com/ayam-panggang-paling-nikmat/

Wassalam,

@created by bobbyherwibowo
@posted by wiwin tawa

http://act.id/id/donation

Nikmati Ragam Kemudahan Berdonasi

Melalui program-program kemanusiaan ACT, bersama kita wujudkan dunia yang lebih baik dengan sepenuh peduli dan keikhlasan. Nikmatilah kemudahan berdonasi dalam beragam cara.

1. http://act.id/id/whats-happening/view/2573/961-kk-muara-gembong-masih-terhalang-banjir
2. http://act.id/id/whats-happening/view/2572/warga-lambak-masih-butuh-pasokan-air-bersih
3.http://act.id/id/whats-happening/view/2574/totalitas-act-el-hijab-untuk-solok-selatan-dan-kampar
4.http://act.id/id/whats-happening/view/2570/tim-rescue-act-evakuasi-korban-banjir-jakarta
5.http://act.id/id/whats-happening/view/2568/edukasi-menu-gizi-seimbang-upaya-hindari-gizi-buruk-anak

www.act.id

Kamis, 28 Januari 2016

CARA MUDAH BERBAGI KEBAHAGIAAN DAN MENEBAR MANFAAT MELALUI BUKALAPAK.com



CARA MUDAH BERBAGI KEBAHAGIAAN DAN MENEBAR MANFAAT MELALUI BUKALAPAK.com

ACT (Aksi Cepat Tanggap) hadir bersama Bukalapak.com untuk memberikan fasilitas kemudahan kepada masyarakat untuk saling berbagi dan menebar manfaat kepada sesama di dalam Negeri maupun Luar Negeri sampai penjuru Dunia.

Ayooooooo berbondong bondong menebar manfaat…



Kalau bukan dimulai dari diri sendiri dari siapa lagi?

Kalau bukan sekarang kapan lagi? Yakin, besok masih hidup?

Boleh di share ke teman-teman, saudara, kerabat semua dan di share ke media-media lainnya.



klik link di bawah ini:


https://www.bukalapak.com/p/food/makanan/l3n3c-jual-donasi-paket-pangan-bahagia-1

Rabu, 18 Maret 2015

Kematian

Kematian..
Kematian tidak menanti keistiqomahan dirimu. Istiqomahlah! Dan tunggulah kematian.
Pergaulilah manusia dengan lisan, sikap dan akhlak yang mulia.
Drama 90 menit …
Sinetron 60 menit …
Film 130 menit …
Sholat 5 menit!!
Jahannam sepanjang masa..
Sorga sepanjang masa..
Hendaklah akal kita berfungsi!!
Teman di WA ratusan orang..
Teman di phonebook ribuan orang..
Tetangga di komplek puluhan orang..
Namun ketika kita susah, kita di kubur sendiri, inilah realita hidup. Ternyata yg bermanfaat hanyalah sholatmu!
Berita duka bagaikan kilatan petir.. Si Fulan tertabrak mobil, yang lain karena sakit, yang lain lagi jatuh ketika jalan pagi, yang lain ketika sedang tidur…
Semuanya meninggalkan dunia di belakang punggung mereka.. Kita memakamkannya di bawah tanah, pasti, akan tiba waktuku dan waktumu..
Maka siapkanlah bekal untuk perjalanan yg tak akan kembali ini.. Jangan menunda taubat, jangan alasan masih muda, di pemakaman tak tertulis di sana “khusus orang tua”..
Hidup di dunia ini hanya 3 hari…
Hari kemarin: sudah kita lalui dan tak kan kembali,.
Hari ini: kita jalani dan tak kan abadi,
Hari esok: kita tak pernah tau yg terjadi esok, bisa jadi kita sudah mati.. Maka maafkan, relakan dengan tulus.
(Saya), (anda), (mereka) Pasti mati, pasti pergi… Ya Allah, kami memohon kepadaMu khusnal khotimah, selamat dengan memasuki SurgaMu.
Semoga bermanfaat

Created by: Nur Zam zamy Amarulloh
Posted by: Wiwin sumiati 

Selasa, 29 Oktober 2013

Peduli Jilbab



PEDULI JILBAB BERSAMA PARA CALON BIDADARI SURGA


Ada apa 30 November 2013? Insya Allah Hari ini ingin berbagi info utk shalihat semua

Banyak yang ingin tau apa aja si kegiatan Peduli Jilbab? Peduli Jilbab itu apa si? So, tgl 30 November 2013 ini special kami adakan

Insya Allah tgl 30 November 2013 akan kami adakan Open House Peduli Jilbab #OpenHousePJ30Nov

Kapan? Sabtu, 30 November 2013 mulai jam 09:00 WIB - selesai di Masjid Al Ikhlas Jatipadang #OpenHousePJ30Nov :')

Masjid Al Ikhlas Jati Padang itu di Pasar Minggu ya, Jakarta Selatan bukan di sumatera barat #OpenHousePJ30Nov

Ngapain aja? Silaturahim, pemutaran film "Hanya Kerudung Sampah", Talkshow. Daripada penasaran, langsung daftar aja #OpenHousePJ30Nov

HTMnya hanya Rp 20rb/orang atau Rp 50rb/3 orang. Nah, yuk ajak yang lain untuk dateng ke #OpenHousePJ :')

Untuk pembayaran, sila transfer ke BCA 733 088 5968 or BRI 0393 01 008056 50 9 a/n Hutami Maulinasari #OpenHousePJ30Nov :')

HTM ini untuk ganti makan siang dan patungan sewa tempat, Insya Allah masih ada waktu utk nabung #OpenHousePJ30Nov

info lengkap #OpenHousePJ30Nov bisa dilihat digambar ini, termasuk cara daftarnya. Yuk silahturahim

*ini acara khusus Muslimah aja, yang laki-laki dilarang daftar
*tapi””bagi laki-laki yang ingin menyumbangkan kerudung bisa lewat CP *Sahabat Wiwintawa*J
*Di acara ini juga boleh banget sekalian bawa kerudung atau jilbab yg ingin disumbangkan utk saudari yg membutuhkan :')J
CP    : 085-733-927-363 (Wiwin Sumiati) *Sahabat Wiwintawa*
  Wiwintawa@yahoo.com
Bottom of Form

Selasa, 22 Oktober 2013

MANAGEMEN WAKTU

Jadikanlah tiap jam, tiap menit, dan tiap detikmu penuh kebahagiaan!

Jam 1
*Waktu Untuk bergembira!


       Masalah dan kesulitan adalah bagian dari kehidupan. Mengeluh dan bersedih hanya akan menambah beban hati dan maslah. Hadapilah semua masalah dengan gembira, beban berat jadi terasa ringan, rintanan berubah menjadi tantangan, kesulitan mamacu perjuangan, permasalahan mendatangkan ilham, hidup pun menjadi penuh keindahan.

Jam 2
*Saatnya Bersukacita!

      Hidup menjadi indah jika hati penuh sukacita. Sukses-gagal, beruntung-malang adalah anugerah kehidupan. Jalani dengan penuh syukur dan sukacita semua akan terasa indah dan bermakna.

Jam 3
*Rasakan Kebebasan Batin

Minggu, 08 September 2013

Sahabat wiwintawa

Kehidupan: Pendidikan – Antara Objektif dan Metodologi

4354858309_8afd751b07_b
Pendidikan Untuk Semua
Setiap individu, lelaki atau perempuan, berhak dan bertanggungjawab untuk menuntut ilmu. Daripada kefahaman ilmu, amal yang soleh dapat dipupuk. Ilmu, faham, dan amal ialah tiga peringkat dalam pendidikan.
Objektif pendidikan ialah melahirkan individu-individu yang akarnya satu dan kuat (berpendirian), tetapi cabangnya banyak dan pelbagai (versatil). Mereka yang berpendidikan mempunyai identiti yang jelas dan, dalam masa yang sama, mereka berupaya untuk membawa diri dalam pelbagai situasi.
Ibarat pokok yang dapat berdiri teguh dalam cuaca yang berubah-ubah.
Antara Objektif dan Metodologi
Persoalan yang saya ingin lontarkan sekarang ialah: bagaimana untuk kita menjadi individu-individu yang berpendidikan?
Saya tertanya-tanya, berapa ramai antara kita yang akan menjawab soalan tersebut dengan jawapan yang sama: pergi ke sekolah. Itulah institusi yang paling tidak asing bagi kita. Memang benar, pendidikan boleh dicapai dengan pergi ke sekolah, tetapi tidak semestinya.
Tujuan artikel ini ialah untuk membezakan antara objektif dan metodologi untuk mencapai objektif tersebut. Pendidikan ialah satu objektif, manakala sekolah ialah satu metodologi.
Pendidikan wujud sebelum sekolah wujud. Sejak berabad-abad lamanya, manusia memperolehi pendidikan tanpa sekolah. Mereka tidak pergi ke sekolah, tetapi mereka tidak bodoh. Mereka celik akal. Para sahabat tidak pergi ke sekolah seperti kita, tetapi mereka adalah golongan yang berpendidikan (mungkin lebih terdidik daripada kita yang bersekolah).
Keperluan Kepada Kepelbagaian
Saya lihat ramai antara kita yang fikir bahawa tanpa sekolah, maka kita tidak boleh memperoleh pendidikan. Sekolah ialah salah satu metodologi untuk memperoleh pendidikan tetapi ia bukanlah satu-satunya metodologi untuk memperoleh pendidikan.
Hakikatnya, sistem persekolahan yang konvensional tidak inclusive. Ramai yang tidak sebati dengan metodologi ini, bukan kerana mereka tidak pandai tetapi kerana ia tidak sesuai dengan diri mereka.
Itu normal. Lain orang, lain caranya.
Ada yang boleh pergi jauh dengan sekolah kerana mereka dapat suaikan diri dengan metodologi ini. Tetapi, ada yang tidak dapat sebatikan diri dengan sekolah bagaikan air dan minyak. Bagaimana untuk kita bantu mereka? Yang pasti, paksa mereka untuk datang ke sekolah bukanlah solusinya.
Oleh sebab itu, kita perlu kreatif untuk menyediakan pelbagai metodologi alternatif supaya kita tidak asingkan sesiapa pun kerana semua individu berhak untuk memperoleh pendidikan. Mungkin kita perlu ubahsuai metodologi persekolahan yang sedia ada, ataupun mungkin kita perlu cari metodologi yang lain.
Saya bukan anti-sekolah. Tetapi, saya anti kepada pemikiran yang sempit. Saya anti kepada pemikiran bahawa kita semua boleh muat dalam satu kotak. Dunia ini luas dan dipenuhi dengan manusia yang pelbagai. Maka, metodologi kita juga harus pelbagai.
Jika sesuatu metodologi itu tidak membuahkan hasil (tidak mencapai objektif), maka tidak rasional untuk kita teruskan dengan metodologi tersebut. Kita patut ubah dan kita patut berani untuk ubah.
Kita perlu bezakan antara orang yang bersekolah dengan orang yang berpendidikan kerana dua golongan ini tidak semestinya sama.
Semua orang perlukan pendidikan, tetapi tidak semua orang perlukan sekolah.
Aiman Azlan

Dari Sahabat wiwintawa

Agama: Pemuda Al-Kahfi – Peribadi Mahasiswa yang dicari

Pemuda

Bulan September sering dikaitkan dengan bulan pengambilan pelajar-pelajar yang baru ke mana-mana Universiti atau Kolej dalam pelbagai bidang disamping berbagai tahap-tahap pengajian. Saban tahun, banyak university dan kolej ini melahirkan ribuan graduan, namun hari ini melihat semula kepada para remaja adakah kita boleh berasa selesa dengan angka yang mahu terlibat menyebarkan kefahaman islam tidak kira melalui jalan yang mana sekalipun berbanding mereka yang hanya memikirkan untuk memenuhi rutin kehidupan manusia biasa sahaja iaitu bekerja dan berkeluarga?
Belum lagi dinilai melalui status jenayah dan keparahan masalah social yang semakin menular dalam masyarakat kita hari ini, adakah kita bisa yakin bahawa generasi muda yang sedia ada kini boleh mencorak kehidupan lapisan generasi akan datang dengan ciri-ciri islam yang sempurna? Di sini, tergambar kepentingan golongan muda terutama yang bergelar mahasiswa untuk meningkatkan diri dengan tidak hanya dalam akademik tetapi mengcakupi aspek keluhuran peribadi.
Demikian, apakah ciri-ciri mahasiswa yang dikehendaki untuk kebaikan bagi setiap generasi?
Apakah ada contoh efisen yang bisa diteladani untuk membangunkan generasi dewasa ini?

Pemuda-pemuda pemelihara iman
Mungkin sebahagian daripada kita biasa melazimi pembacaan surah al-Kahfi pada pagi hari Jumaat. Namun amat malang jika kita cuba mendekati al-Quran dengan lebih mendalam dengan berusaha membaca kisah-kisah yang terdapat dalamnya terutama kisah pemuda-pemuda al-Kahfi yang teruji iman mereka. Pun begitu mereka tetap dengan pendirian bahawa Allah sahaja Tuhan yang Esa.
Allah s.w.t berfirman:
Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahawa kisah “Ashaabul Kahfi” dan “Ar-Raqiim” itu sahaja yang menakjubkan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Kami? [al-Kahfi:9]
Terdapat pelbagai riwayat yang menyebutkan tentan Ar-Raqim dalam ayat di atas. Sebahagian mufassirin (ahli tafsir) menyatakan ia adalah nama bukit tersebut dan terdapat padanya al-kahf yakni gua. Ada berpendapat bahawa ia adalah batu yang mana terukir nama-nama pemuda yang soleh ini. Namun apa yang lebih penting ayat ini menggambarkan kekuasaan Allah dan bukti bahawasanya Dia mampu mencipta apa sahaja lebih lagi hanya menghidupkan semula barang yang sedia ada.
Mungkin ada dalam kalangan kita tertanya-tanya mengapakah pemuda-pemuda ini menyembunyikan diri ke dalam gua?
Tidakkah mereka patut berusaha menyebarkan dakwah kepada masyarakat sekeliling?
Di sini, ada pengajaran yang bisa kita teladan. Tidak dinafikan semangat orang muda dalam membuat banyak perkara sama ada berkaitan dengan dakwah, organisasi persatuan amat memberangsangkan. Tetapi semangat ini perlulah selari dengan kerelevanan suasana, tempat dan masa yang betul.
Ketika itu, pemuda al-Kahfi membuat pilihan terbaik untuk kepentingan dakwah dan kelangsungan iman mereka menepati tiga aspek di atas.Mereka tidak lari dari reality kerana ketika itu raja yang memerintah negara tersebut sering bertindak zalim terutama mereka yang beriman kepada Allah.Tambahan, rakyatnya memberi support yang baik kepadanya.
Oleh sebab itu, dicelah kerosakan yang mana tidak sesuai di dalamnya penyebaran dakwah ditambah tiada golongan berilmu yang memberi sokongan untuk mendidik masyarakat, maka menyembunyikan diri buat mereka jalan yang terbaik kerana dikhuatiri mereka juga akan tergoda dengan rayuan orang sekeliling sejurus memutuskan rantai keimanan generasi tersebut kepada Allah.
Realiti hari ini, menyembunyikan diri tidak lagi sesuai ditambah ditengah-tengah masyarakat yang dahagakan didikan (tarbiyah) yang sempurna.Namun, berjaga-jaga dan menilai sesuatu perkara itu perlu dilakukan pada nilaian setiap aspek yang betul itu perlu diambil pengajaran agar usaha kita tidak hanya sekerat cuma tetapi bisa memberi impak yang maksima kepada masyarakat.

Pemuda-pemuda pilihan
(Ingatkanlah peristiwa) ketika serombongan orang-orang muda pergi ke gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami! Kurniakanlah kami rahmat dari sisiMu, dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami”.[al-Kahfi:10]
Dalam ayat di atas disebutkan perkataan yang mengkhususkan kepada ‘pemuda’ yang merujuk kepada tahap umur mereka pada ketika itu.Apa yang menariknya, dalam lembaran sejarah begitu sinonim dikaitkan bahawa pemuda merupakan golongan yang sering bersungguh dan memberi sokongan yang hebat terhadap penyebaran dakwah islam hinggakan pada zaman Rasulullah s.a.w, baginda memerintahkan untuk berbuat baik pada golongan ini bertepatan dengan bantuan yang dihulurkan.
Tetapi tidak bermakna ia suci dari dosa. Maka benar prasa kata yang menggambarkan kestabilan antara generasi muda dan orang-orang lama iaitu “Hikmah orang tua pada kesungguhan para pemuda”.Orang-orang lama kaya dengan pengalaman, orang muda mewah dengan tenaga dan buah fikiran yang mengimbangi perjalanan sesuatu urusan disamping memelihara kesinambungan perkara positif genarasi terdahulu.
Tambahan pula, golongan muda terbiasa dengan idea baru dan corak pergerakan yang baru berbanding golongan lama yang lebih suka static dengan pegangan yang lama.Mungkin disebab itu, mereka sukar menerima dakwah pemuda-pemuda ini dan akhirnya Allah memilih golongan pemuda sebagai penjaga agama-Nya ketika itu.
Suatu perkara yang penting dalam ayat ini adalah keazaman para pemuda ini untuk tetap teguh beriman dan akhrinya bertawakkal dalam penyempurnaan urusan.Contoh ini sangat baik diambil iktibar bahawa, keimanan yang utuh yang membawa manusia itu berjaya tambahan tawakkal supaya segala usaha mendapat petunjuk.
Menariknya juga, kaedah meminta bantuan Allah yang ditunjuk oleh pemuda-pemuda ini adalah disempurnakan ketentuan yang Dia telah tetapkan bukan apa yang mereka impikan. Lebih baik demikian bagi manusia dalam meminta bantuan kepada-Nya iaitu meminta dipenuhi kehendak kita tetapi bersandarkan apa yang Allah tentukan terbaik buat kita bukan apa yang kita rasa baik.

Ciri-ciri pemuda kahfi yang perlu dicontohi
Pada mereka ini (pemuda al-kahfi) ada contoh teladan yang baik boleh kita ikuti. Namun, lebih menarik ia dikaitkan dalam konteks realiti mahasiswa kerana mempunyai persamaan dari sudut peringkat umur. Bahkan ia adalah ciri utama mereka terpilih sebagai golongan istimewa yang terlakar dalam kitab-Nya. Allah merakamkan ciri-ciri mereka dalam ayat al-Quran seperti firman-Nya:
sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahi mereka dengan hidayah petunjuk.{13} Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) {14} [al-kahfi:13-14]
  1. Memilih untuk beriman
Hakikat kehidupan adalah suatu pilihan.Pada setiap sedutan dan hela nafas manusia, kita diberi peluang membuat pilihan.Jalan kebaikan atau keburukan. Memilih beriman tidak sama dengan beriman kerana ia sebuah pilihan. Pada saat iman teruji, suasana pula menentang, ditambah kekangan dari kuasa yang lebih kuat (raja), namun jiwa pemuda-pemuda ini tiada gentar untuk memilih Allah dan Rasul sebagai pedoman.
Kata kunci yang dapat kita jadikan iktibar di sini adalah pilihan, semestinya yang mendatangkan kebaikan. Dalam membuat keputusan apa sekalipun perlu kita nilai dengan telus dari segenap aspek. Jangan gopoh kerna jiwa remaja terbiasa untuk cepat dalam menimbang banyak perkara.Pilihan yang terbaik adalah apa yang syara’ kata baik dan sebaliknya.
Berkenaan dengan pilihan juga ia bukan sekadar satu perbuatan static tanpa ada perkembangan. Pilihan perlu selari dengan tujuan dan perbuatan. Pemuda al-Kahfi memilih untuk beriman dan mereka cuba laksanakan perubahan tetapi kesudahan mereka Allah yang tentukan. Justeru itu, perlu kita focus dalam buat pilihan dengan berhenti beralasan, sebaliknya ada plan tambahan untuk perlaksanaan.

2.   Pergantungan kepada Allah punca diberi hidayah

Apa yang manusia rasa baik belum tentu sebenarnya ia baik pada diri mereka. Begitu sebaliknya. Hakikatnya Allah s.w.t  sahaja yang Maha Mengetahui segalanya. Berhenti beralasan dan terus membuat pilihan sebagai langkah perubahan perlu dihubungkan dengan Allah. Selalu mahasiswa hanya bertawakkal dalam bab perkahwinan dan peperiksaan tetapi meninggalkan aspek yang lebih penting iaitu keimanan.
Ya! Kita telah beriman tetapi belum tentu iman kita sempurna.
ya! Kita telah beriman tetapi belum tentu kita mati dalam keadaan demikian.
Jika setiap perbuatan kita bersandarkan kepada Allah tambahan pula dalam bab yang baik dengan niat ikhlas membantu agama Allah, dengan izinNya segala gerak kerja kita terlaksana di bawah naungan Allah. Lihat sejarah baginda di Taif.Di halau dengan hina dan perbuatan yang menyeksakan tetapi tetap sahaja bergantung kepada Allah diberi petunjuk keluar dari masalah. Dengan kesabaran baginda, hari ini kita dapat merasai nikmat yang utama islam dan iman.

3.     Membulatkan tekad
Was-was adalah permainan syaitan. Dalam hal dunia sahaja manusia bisa ragu-ragu tambahan dalam bab aqidah dan ibadah serta perihal yang ghaib berkaitan dosa dan pahala. Sebab itu, kita lihat generasi hari ini rosak disebabkan sikap ragu terhadap kebenaran yang dijanjikan Allah sama ada dalam bentuk ganjaran atau peringatan dengan azab seksaan.
Demikian, jika kita membuat pilihan yang menepati syara’ dengan keazaman yang tinggi dan matlamat yang jelas serta menaruh harapan sepenuhnya usaha kita kepada Allah, nescaya Dia akan berikan kepada kita petunjuk dan naunganNya disamping membulatkan tekad kita untuk menyempurnakan amalan kita hingga balik bertemuNya.
Tambahan lagi, yang paling utama dengan pilihan kita itu, moga-moga Allah bimbing kita untuk merasai  nikmat kejayaan Islam seperti yang telah dijanjikanNya sebagaimana yang ditunjukkan kepada pemuda Al-Kahfi setelah sekian lama ditidurkan. Atau lebih baik, Allah kurniakan kepada kita nikmat tegolongan dalam golongan yang membantu agamaNya menjadi pemuda al-Kahfi untuk abad ini.

Kesimpulan: Jauhi Kelalaian yang melenakan
Dr ‘Aid Abdullah Al-Qarni ada menyebutkan beberapa halangan yang menyebabkan remaja terutamanya sukar untuk melakukan perubahan. Antaranya:
  1. Mengetepikan orang yang berilmu dalam kalangan ulama’ khususnya atau golongan professional dengan lebih mengagungkan idola-idola yang melalaikan.
  2. Menjauhi tempat pengajian dan masjid serta lebih utamakan hiburan
  3. Berlebihan dalam bermain dan terlalu teruja meminati sukan
  4. Suka berteriak dan saling mencela serta bertutur dengan bahasa kasar
  5. Menjadi supporter fanatic dan mudah terpengaruh

Ayuh para pemuda kita muhasabah semula.Memang muda hanya sekali.Begitu juga mati. Bahkan mati tidak kenal usia atau keadaan bersedia, ia datang bila-bila masa. Selain itu, generasi akan datang juga dicorakkan oleh pemuda. Baik pemudanya baiklah generasi seterusnya.
Mulakan langkah perubahan!
rujukan:
1. Tafsir ibn kathir
2. Jadilah Pemuda Al-Kahfi, Dr A’id Qarny
3. Tidurnya Mereka 309 tahun, Abdul Fatah Zakaria
4. Sehingga Pemuda Mengerti, Dr Abdullah Naseer Uluwan

Dari Sahabat ku

Bersahabat Dengan Al Quran

Sesulit apapun kehidupan yang sedang dijalani, dan seberat apapun perjuangan yang sedang dihadapi, pasti akan terasa lebih ringan dan damai jika ada sahabat yang selalu setia menyertai, dibanding jika semuanya harus ditanggung seorang diri.  Dan sebaliknya, keberhasilan spektakuler yang kita raih pun terasa tak berarti apabila tidak ada siapa-siapa untuk tempat berbagi. Demikianlah hidup ini jadi miris sekali jika selamanya harus dijalani sendiri, maka itu sahabat yang setia harus kita cari sebagai teman berbagi apa saja yang kita alami.
Sebelum mencari sahabat manusia, kita sebaiknya bersahabat terlebih dulu dengan Al-Quran. Dikarenakan dalam Al-Quran kita dapat menemukan panduan hidup yang benar. Sebaliknya apabila kita jauh dari Al-Quran dan tidak menjadikannya sahabat kita, maka hidup kita akan mudah diperdaya oleh rayuan dan bujukan setan untuk dijadikan sahabatnya. Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf {43} : 36).
Intinya, dalam kehidupan kita memiliki dua pilihan untuk dijadikan sahabat, Al-Quran atau setan. Manakala kita bersahabat dengan Al-Quran maka kita akan selamat di jalan Allah. Sebaliknya bersahabat dengan setan kita akan merugi dan jatuh ke lembah kehancuran dan kesesatan. Agar kita terhindar dari persahabatan dengan setan, Al-Quran telah memberikan tips yaitu sering-sering membaca ta’awwudz yaitu ungkapan A’udzubillahi minasy-syaithonir rajim. “Aku memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl 98).
Kita harus bisa bersahabat dengan Al-Quran, karena Al-Quran adalah mukjizat khalidah (mukjizat abadi). Keberadaannya diyakini sebagaimana kata pepatah “tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.” Ia akan senantiasa shalih fil al-zaman wa al-makan (selalu relevan di setiap waktu dan tempat). Jadi kita sangat beruntung bila dapat bersahabat dengan Al Quran.   Untuk menjadikan Al-Quran sebagai sahabat karib, tentu kita harus memposisikan dan memperlakukannya seperti kita memperlakukan sahabat. Yakni menjadikannya sebagai teman curhat, mendengar nasehatnya, mengikuti petuahnya dan ingin selalu dekat di sisinya.  Dalam hal ini, bersahabat dengan Al Quran dengan selalu membaca, menjadikannya petunjuk, memahaminya dan mengamalkannya. Dengan begitu kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki dunia-akhirat.
Rasulullah Saw menjanjikan, bahwa setiap orang beriman yang bersahabat akrab dengan Al Quran, dijamin akan mendapat syafa’at dari Al-Qur’an: “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafa’at bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”. (HR. Muslim)
Rasulullah Saw bersabda “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa‘at bagi pembacanya.” (HR. Muslim dari Abu Umamah).)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS.An-Nahl: 89)
Firman Allah Swt: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah: 15-16)
Al-Quran turun kepada Baginda Nabi Saw. memang untuk didakwahkan. Allah Swt. berfirman: ”Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia itu dibawa turun oleh Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (QS. asy-Syu’ara [26]:192-194).
Rasulullah Saw. bersabda, Sebaik-baik ucapan adalah Kitabullah…” (HR Ahmad). Karena itu, sudah selayaknya para aktifis dakwah senantiasa berinteraksi dengan Al Quran, bersahabat dengan Al Quran, bahkan harus merasa bergantung pada Al Quran. Sebagaimana seorang prajurit di medan perang bergantung pada senjatanya, demikian pula seharusnya pengemban dakwah  selalu bergantung pada Al Quran. Apa jadinya prajurit berperang tanpa senjata? Apa jadinya pengemban dakwah berlaga di medan dakwah tanpa Al Quran di hati dan pikirannya?
Rasulullah Saw. bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan; mereka akan diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh malaikat dan akan disebut-sebut Allah di hadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR Muslim).
Kecintaan dan interaksi kita dengan Al Quran juga merupakan ukuran kebersihan hati kita. Jika suatu ketika hari kita  merasa berat untuk membaca Al Quran, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa hati kita kotor. Untuk membersihkannya, paksakanlah untuk membaca Al Quran, InsyaAllah ayat-ayat Al Quran yang kita baca akan membersihkan kotoran-kotoran tersebut. Allah Swt berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman. ” (QS. Yunus {10} : 57).
Sungguh pantas, kiranya setiap kaum muslim menjadikan Al Qur’an sebagai sahabat karibnya, yaitu dengan berakhlak sebagaimana akhlak Al Qur’an, menerapkan manajemen hidup yang Qurani, cara bergaul ala Al Qur’an. Misalnya tentang perlunya menjaga tali persaudaraan, saling tolong menolong, tidak boleh bercerai-berai, bermusuhan, berkelahi, bunuh-membunuh, caci-mencaci, ghibah. Dan setiap orang selalu berusaha untuk hidup rukun dan damai dengan orang lain.
Wahai diri… tidakkah kamu malu kepada Allah Swt? Mengaku cinta kepada-Nya, tetapi tidak merasa senang berinteraksi dengan kalam-Nya. Bukankah ketika manusia cinta dengan manusia lain, dia menjadi senang membaca surat atau sms nya, bahkan berulang-ulang? Mengapa kamu begitu berat dan enggan hidup dengan wahyu Allah Swt? Adakah jaminan bahwa kamu mendapat pahala gratis tanpa beramal shalih? Infaq cuma sedikit, jihad belum siap, kalau tidak dengan Al Quran, lalu dengan apa lagi? Mulai sekarang, mari kita jadikan Al Quran sebagai sahabat terbaik kita.
Dewi Yana

Sabtu, 17 Agustus 2013

Bersahabat Menyambut Mentari Pagi



Mudik, Antar Budaya dan Ajang Silaturahmi Menyambut Mentari pagi 
***Bersama sahabat wiwintawa***
Hai sahabat wiwintawa, kali ini kita akan berbincang tentang Mudik hmmm ,,pastinya para sahabat akan melakukan mudik bagi yang pulang kekampung halaman atau bahkan kembali lagi ketempat perantauan.
Sahabata wiwintawa..
Mudik. Ya, itulah salah satu kata yang menghiasi hari-hari kita saat ini. Mudik adalah kembalinya (pulang) seseorang dari perantauan ke kampong halaman. Namun, sudah jadi tradisi di Indonesia bahwa mudik selalu identic dengan pulang kampongnya seseorang dari perantauan ke kampong halaman di waktu lebaran (hari raya idul fitri) maupun liburan panjang bagi pelajar.
Begitu populernya aktifitas mudik dan menjadi wacana wajib menjelang lebaran, sehingga di Indonesia mudik sudah sampai pada tahap kebiasaan (budaya). Karena hal ini hanya terjadi di indonsesia meskipun kabarnya Malaysia pun mulai  tertular virus mudik. Padahal secara ajaran agama islam tidak mengenal istila mudik. Yang ada dan harus disyiarkan di akhir Ramadhan dan menjelang Lebaran adalah hari raya idul fitri, silaturahim, saling mendoakan atas kemenangan menjalakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Dan terutama adalah mengisi sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dengan amalan-amalan kebaikan.